"Saya dulu jualan di sekolahan, semenjak pandemi kegiatan belajar gak ada. Saya jadi gak punya pendapatan." Ujar Pak Marta
Tahun 1996 merupakan kejadian yang tak pernah terlupakan oleh Pak Marta (66 tahun).Naas motor yang di tumpanginya tabrakan dan bapak terjatuh hingga kaki nya terlindas Bus. Tindakan medis pun di lakukan dengan meng amputasi kakinya.
Setelah kejadian itu, selama hampir 3 tahun bapak seakan belum bisa menerima keadaan. Namun karena semangat dari istri dan anak-anak yang terus memotivasinya, kini bapak mempunyai semangat hidup kembali.
Bapak pun mulai bekerja lagi, berbagai pekerjaan serabutan bapak lakoni demi menghidupi keluarganya meskipun dengan segala keterbatasannya.
Terakhir sebelum pandemic beliau bersama istrinya Bu Enung (63 tahun) berjualan minuman ringan di depan sekolahan. Namun di karenakan pandemic dan belum ada lagi kegiatan belajar, bapak pun kehilangan pendapatan nya. Namun itu semua tidak mematahkan semangat Pak Marta dan sang istri. Ia pun mencoba usaha lain dengan berjualan serabi. Penghasilan bersih yang di dapat tak banyak sekitar 15-20rb. Kadang tidak mencukupi untuk keperluan sehari hari. Terkadang modal yang seharus nya digunakan untuk jualan digunakan untuk keperluan sehari-hari.
"Jualan serabi pun tak banyak orang yang beli, sering banyak bahan yang tersisa dan basi. Tapi semangat bapak untuk mencari nafkah tak pernah menyerah." Ujar Bu Enung
Sudah beberapa bulan ini Pak Marta terpaksa harus berdiam diri dirumah. Dikarenakan kaki palsu yang selama bertahun-tahun digunakannya sudah rusak dan sudah patah pada beberapa bagiannya. Namun bapak pun tak tinggal diam. Untuk memenuhi keperluan sehari harinya, bapak membuat layang-layang dirumahnya. Setiap layang layang yang dibuatnya ia jual Rp. 1.000 - Rp. 1.500.
"Saya berharap mempunyai kaki palsu agar saya dapat berjualan lagi seperti biasa. Kasian istri sekarang harus bekerja serabutan untuk cari makan sehari hari". Ujar Pak Marta
Harapan bapak marta ingin sekali mempunyai kaki palsu, modal usaha dan perbaikan rumah. Tempat tinggal yang selama ini ditempatinya sudah tidak layak dan sering bocor.
#TemanBaik, mari kita temani perjuangan pak Marta dan bantu wujudkan impiannya agar bapak marta dan istrinya bisa tersenyum kembali dihari tuanya.
Disclaimer : Informasi dan opini yang
tertulis di halaman campaign ini
adalah milik campaigner (pihak yang menggalang dana) dan
tidak mewakili Raihmimpi