Senyum ceria Jera hilang, terampas bersama kaku di sekujur tubuhnya. Usianya baru 34 tahun, umur yang masih muda dan segar-segarnya. Namun kecelakan tragis menimpanya satu tahun silam, ia terjatuh dari bangunan setinggi 6 meter membuatnya kini tak bisa beraktivitas seperti sedia kala
Sigap, Jera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Cedera yang dialaminya cukup fatal hingga tak sadarkan diri. Tak hanya patah tulang ekor dan tulang kaki kirinya, ia pun mengalami pendaharan yang cukup hebat di kepala hingga mengalami gangguan pada penglihatan.
Tindakan operasi tulang ekor pun sudah dilakukan hingga pemasangan pen di kaki. Penglihatan nya pun sekarang sudah berangsur membaik. Saat ini Jera hanya mampu duduk dan berbaring, menahan nyeri di sekujur tubuhnya. Tatapan ceria yang biasa ditemukan berganti dengan pilu penuh haru. Kondisi Jera kini, kian lama kian menurun. Ia seharusnya menjalani pengobatan rutin di Rumah sakit untuk dapat menjalani tahap operasi berikutnya, namun karena terkendala biaya yang membuatnya tidak berobat.
"Setiap jera merintih kesakitan, saya hanya mampu membelikannya obat penahan nyeri. Jera hanya bisa bilang, maaf bu selalu merepotkan ibu dan bapak". Tutur sang Ibu sambil menangis
Sang ayah hanya bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan yang tak menentu, 50ribu perhari dan sang ibu yang bekerja sebagai buruh cuci panggilan bekerja seminggu 2x dengan penghasilan 25ribu perhari. Hanya cukup untuk keperluan makan sehari hari. Dan hanya bisa mengobati Jera apa adanya di rumah.
"Harta benda saya semua udah habis untuk berobat Jera. Hingga pinjam uang sana sini. Sekarang saya hanya mampu mengobatinya di rumah. Membersihkan luka di kakinya dengan NHCL dan obat tahan sakit" Ungkap Ibu Jera
Terkadang sang ayah mengetuk pintu ke pintu untuk menawarkan jasanya demi hasilkan pendapatan. Tiap hari Ia jalani, demi penuhi kebutuhan makan sehari-hari. Upah yang didapat dari buruh serabutan tak cukup Ia sisihkan untuk jalani pengobatan Jera. Sementara, Jera harus terus menjalani pengobatan rutin, jika tidak maka akan terancam lumpuh seumur hidup. Biaya transportasi ke Rumah Sakit dan obat-obatan yang cukup mahal yang tidak tercover BPJS menjadi kendala saat ini.
Keinginan Jera begitu sederhana, sesederhana bisa kembali bekerja dan membahagiakan kedua orang tua. Sayangnya, keinginan itu belum terwujud lantaran upah kedua orang tuanya habis untuk kebutuhan sehari-hari.
#TemanBaik, mari uluran tangan kebaikan kalian untuk membantu Jera agar dapat melanjutkan kembali pengobatannya. Agar senyum ramah di wajahnya kembali terulas di wajah cerianya.
Disclaimer : Informasi dan opini yang
tertulis di halaman campaign ini
adalah milik campaigner (pihak yang menggalang dana) dan
tidak mewakili Raihmimpi